Bisnis  

TreeshBash: Kolaborasi Terbaik untuk Mewujudkan Lingkungan yang Berkelanjutan

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, LindungiHutan dan Liberty Society hadirkan program kolaborasi “TreeshBash: Trees In, Trash Out”.

Semarang, 11 Januari 2024 – Dalam upaya memaksimalkan keberlanjutan lingkungan, LindungiHutan bersama Liberty Society menginisiasi program terbarunya yaitu “TreeshBash”.

TreeshBash merupakan program kolaborasi penanaman mangrove dan pengelolaan sampah di wilayah pesisir, sekaligus untuk memperingati Hari Peduli Sampah nasional setiap tanggal 21 Februari. Program ini bertujuan memaksimalkan keberlanjutan lingkungan dan memberikan dampak pada masyarakat sekitar.

Penanaman mangrove menjadi alternatif untuk meminimalkan dampak kerusakan lingkungan akibat dari perubahan iklim. Namun, upaya ini menghadapi tantangan salah satunya permasalahan sampah berpotensi merusak bibit-bibit pohon yang baru ditanam. 

Melalui program TreesBash, LindungiHutan dan Liberty Society menginisiasi solusi yang dapat menangani dua permasalahan tersebut. Dalam program ini, penanaman pohon dikombinasikan dengan kegiatan aksi bersih sampah dan pengolahan sampah agar dapat menjadi barang pakai kembali.

Faktanya, sampah tidak sepenuhnya merugikan lingkungan dan dapat diolah kembali menjadi barang berguna dan layak pakai. Melalui kegiatan yang ada dalam program TreeshBash, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa sampah di pesisir dapat merusak ekosistem mangrove, dan juga memberikan edukasi untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) guna menjaga kelestarian lingkungan.

Aksi bersih sampah di wilayah pesisir (Dokumentasi: LindungiHutan).

Program TreeshBash mencakup 3 kegiatan diantaranya penanaman mangrove, bersih sampah, dan upcycling workshop.

1. Penanaman Mangrove

Kegiatan dalam program TreeshBash menjadi solusi atas permasalahan yang saling berkaitan yaitu sampah yang menjadi ancaman bagi keberlanjutan pohon mangrove. Penanaman mangrove bersama LindungiHutan merupakan upaya dalam melindungi wilayah pesisir, keanekaragaman hayati, dan langkah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. 

2. Aksi Bersih Sampah

Tidak sedikit wilayah pesisir menjadi muara sampah yang berasal dari daratan ataupun lautan, sehingga berpotensi merusak tunas-tunas muda pohon mangrove yang baru saja ditanam. Oleh karena itu, adanya kegiatan bersih sampah di wilayah pesisir dapat meningkatkan harapan hidup pohon mangrove. Nantinya sampah-sampah yang dikumpulkan akan dikelola oleh Tim Bank Sampah.

3. Upcycling Workshop

Disamping penanaman mangrove dan aksi bersih sampah, dalam program TreeshBash juga dilakukan kegiatan workshop bersama Liberty Society sebagai sarana edukasi pengelolaan sampah dan kesadaran menjaga lingkungan. Dalam workshop tersebut akan diajarkan teknik upcycling untuk mendorong gaya hidup berkelanjutan. Beberapa pemanfaatan material sampah menjadi produk layak pakai diantaranya layard dan card holder, tawashi sponge, dan cardboard desk organizer.

LindungiHutan dan Liberty Society mengajak perusahaan berkolaborasi bersama melalui program TreeshBash. Perusahaan dapat memilih dua skema kegiatan yaitu penanaman mangrove dan kegiatan bersih sampah atau penanaman mangrove dan upcycling workshop.

Aksi penanaman mangrove LindungiHutan di Pulau Pari (Dokumentasi: LindungiHutan).

Terdapat 3 lokasi  yang dapat dipilih perusahaan yaitu Pantai Mangunharjo (Semarang), Desa Sukawali (Tangerang), dan Ekowisata Mangrove Wonorejo (Surabaya). Kegiatan penanaman mangrove dan aksi bersih sampah dilakukan di lokasi penanaman pada hari yang sama. Sementara itu, untuk kegiatan upcycling workshop dilakukan di waktu terpisah dari kegiatan penanaman.

Melalui program TreeshBash, LindungiHutan dan Liberty Society berharap dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. 

Kesempatan untuk berkolaborasi telah dibuka. Mari bergandeng tangan untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan melalui program TreeshBash. Hubungi kontak kami dan jalin kerja sama.

vvvv