Jakarta || Net88.co || Direktur Eksekutif Gagas Nusantara Romadhon mengapresiasi capaian dekarbonisasi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) yang berhasil mengurangi hingga 31% emisi karbon.
“Kami mengapresiasi apa yang telah menjadi capaian daripada PT Pertamina di bawah pimpinan Nicke Widyawati sebagai direktur utama,” katanya dalam keterangan persnya, Jumat (8/9/2023).
Romadhon berharap, Nicke terus membawa PT Pertamina ke arah yang lebih baik dan terus memberi dampak lebih luas lagi.
“Kami mendukung terhadap ikhtiar PT Pertamina utamanya dalam mengembangkan energi hijau. Kami yakin, itu akan menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mencapai nol emisi pada 2060,” terangnya.
Sebelumnya, dilansir dari detikcom, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memamerkan capaian perusahaan yang berhasil mengurangi emisi karbon hingga 31% pada tahun lalu. Menurutnya, capaian dekarbonisasi ini tak lepas dari metode menyeluruh yang diterapkan pemerintah.
“Inisiatif dekarbonisasi ini metodologinya holistik. Kita sangat bangga, kita berhasil mengurangi 31% emisi karbon dari proses internal hulu dan hilir, dan ini tetap berlanjut,” katanya dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2023).
Nicke menambahkan, pihaknya berkomitmen mengembangkan dan meningkatkan portofolio bisnis perusahaannya di sektor energi hijau. Salah satunya terkait pengembangan energi hijau seperti geothermal atau panas bumi.
Nicke menyebut potensi geothermal sangat besar dan harus dimanfaatkan. Dalam 3-4 tahun ke depan Pertamina siap menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi.
“Kita mengembangkan dan meningkatkan portofolio perusahaan, seperti geothermal. Kita punya potensi panas bumi yang sangat besar. Ini harus kita tingkatkan hingga dua kali lipat dalam 3-4 tahun ke depan,” imbuhnya.
Hal ini, kata Nicke, tak lepas dari upaya Pertamina mendukung target nol emisi karbon pada 2060 lewat energi bersih. Namun menurutnya, untuk mengembangkan energi bersih diperlukan juga dukungan dari Pemerintah.
Regulasi yang baik bakal meningkatkan permintaan dari konsumen. Dengan permintaan yang banyak pada akhirnya investor pun tertarik bekerja sama.
“Jadi regulasi dibutuhkan untuk menciptakan permintaan. Contohnya di Indonesia, biodiesel memiliki mandat lewat peraturan. Jadi permintaannya terus meningkat. Ketika ada permintaan, investasi juga masuk. Jadi kita membutuhkan itu,” pungkasnya. (ndri)