MAGETAN – NET88,- Pertunjukkan wayang kulit dengan lakon tertentu yang dilaksanakan sebagai rangkaian upacara bersih desa memiliki dua keterkaitan yang saling bersinggungan, diantaranya kaitan spiritual dan kaitan sosial.
Kaitan spiritual, yaitu pertunjukkan wayang kulit yang di mainkan dengan lakon tertentu merupakan sarana upacara untuk menyampaikan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan kaitan sosial yaitu sebagai sarana untuk memperkokoh jaringan sosial, kesetiakawanan sosial, solidaritas sosial, yang pada gilirannya akan memperkokoh rasa persaudaraan sesama warga masyarakat.
Untuk itulah, Pemerintah Desa Rejomulyo bersama dengan Pemuda Karang Taruna setempat mengadakan pagelaran wayang kulit sebagai rangkaian acara bersih desa dan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77. Sabtu malam, (20/08/2022).
Bertempat di Halaman Balai Pertemuan Kantor Desa Rejomulyo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, acara tersebut dihadiri oleh Forkopimca Kecamatan Barat, seluruh jajaran Perangkat Desa Rejomulyo, BPD, LPM, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat desa setempat.
Antusiasme warga terhadap tontonan yang kental akan Budaya Jawa tersebut jelas sangat terlihat, terbukti ratusan masyarakat hadir untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit dengan mengambil lakon “Semar Bangun Kayangan” yang dibawakan oleh Ki Dalang Sisek dari Ngawi.
Saat diwawancarai Kepala Desa Rejomulyo Aris Purwanto mengatakan selain untuk melestarikan budaya Jawa, pertunjukan seni wayang kulit sendiri memiliki makna sebagai ungkapan wujud syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, keselamatan, dan hasil pertanian yang melimpah, sehingga berdampak pada meningkatkan perekonomian warga Desa Rejomulyo.
“Tujuan kita ialah untuk nguri-nguri budaya Jawa, karena pertunjukan wayang kulit ini sarat akan makna dan saling memiliki keterkaitan antara manusia dan Tuhannya,” katanya.
“Disamping itu juga sebagai wujud rasa syukur kita semua pada Allah SWT yang telah memberikan hasil bumi yang melimpah dan terhindar dari segala bentuk marabahaya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Aris Purwanto menuturkan, acara tersebut juga bertujuan untuk mempererat hubungan serta tali silaturahmi antar warga sehingga kerukunan serta kebersamaan dapat terjalin lebih erat lagi.
“Ini juga sebagai ajang silaturahmi untuk mempererat hubungan kerukunan antar warga, selain itu juga memberikan hiburan pada masyarakat, mengingat 2 tahun kita berada dalam situasi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita untuk menghindari keramaian,” ungkapnya. (Vha)