Sampang.SIGAP88.NET – Program Santunan Pangan Peserta Didik (SPPG) di bawah Yayasan Darun Najah, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, mendadak jadi sorotan publik. Warga menuding ada kejanggalan dalam penyajian menu makan siswa yang jauh dari nilai anggaran Rp15 ribu per porsi.
Setiap anak semestinya mendapat jatah makan senilai Rp15.000, dengan rincian Rp10.000 untuk menu siswa, Rp3.000 untuk tenaga kerja, dan Rp2.000 untuk profit yayasan. Namun di lapangan, hidangan yang diterima dinilai tak sepadan porsinya kecil, lauk seadanya, dan tak ada susu yang semestinya jadi pelengkap gizi harian.
“Kalau hak makan anak-anak saja dikurangi, apa yang bisa kita harapkan dari pengelolaannya? Anggaran sudah jelas, tapi yang muncul di lapangan tidak mencerminkan itu,” tegas Ketua Gabungan Aktivis Sosial Indonesia (GASI) Sampang, Achmad, Rabu (29/10/2025).
Achmad menduga ada potensi penyimpangan dalam penggunaan dana. “Jika benar ada pihak yang mengambil untung dengan mengurangi jatah makan siswa, itu sama saja merampas hak anak dan mempermainkan masa depan generasi bangsa,” ujarnya keras.
Upaya media ini untuk meminta konfirmasi pihak terkait belum membuahkan hasil. Camat Jrengik saat dikonfirmasi berdalih tak memiliki kontak kepala program SPPG dan justru memberikan nomor Koramil. Sementara pihak Yayasan Darun Najah hingga berita ini diterbitkan belum memberikan klarifikasi resmi.
Warga mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun tangan. “Ini bukan sekadar nasi bungkus, ini soal hak gizi anak-anak yang dijamin negara,” kata salah satu wali murid dengan nada kecewa. (HR)
