Sampang.SIGAP88.NET– Mutasi perwira di lingkungan Polres Sampang memunculkan riak internal yang tak biasa. Surat Telegram Kapolres Sampang Nomor: ST/39/X/KEP/2025, tertanggal 30 Oktober 2025, menjadi sorotan setelah dua perwira disebut bergeser posisi.
Dalam surat tersebut, IPDA Hermanto dimutasi menjadi Pa Urmin Bagops Polres Sampang, sementara IPDA Poundra Kinan Aditama berpindah sebagai Kasubsilahkum Sikum Polres Sampang. Mutasi ini sejatinya merupakan hal rutin di tubuh Polri. Namun, pasca-rotasi jabatan itu, muncul dugaan bahwa Hermanto sempat meminta sejumlah media menyoroti mutasinya dengan narasi pembenaran versi pribadi.
Isu tersebut memicu perbincangan di internal kepolisian. Terlebih, rekannya, IPDA Poundra Kinan, memilih diam dan legowo tanpa membuat pernyataan publik apa pun.
Menjawab rumor yang beredar, Mantan Kanit Pidum Hermanto akhirnya memberikan klarifikasi resmi.
“Itu tidak benar. Mutasi di tubuh Polri hal yang wajar. Saya menerima keputusan pimpinan dengan lapang dada dan siap menjalankan tugas di tempat baru,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (9/11/2025).
Ia menegaskan bahwa sikap diamnya selama ini bukan karena bersalah atau takut.
“Saya diam bukan karena takut atau salah. Saya diam karena menjaga nama institusi dan pimpinan,” tegasnya.
Klarifikasi tersebut sempat dianggap sebagian pihak sebagai bentuk keterbukaan. Namun, tak sedikit juga yang menilai pernyataan itu justru bisa memperpanjang ketegangan internal, terutama karena sebelumnya tidak ada pemberitaan media yang menyinggung dugaan pelanggaran amoral terkait dirinya sebelum mutasi dilakukan.
Surat mutasi yang ditandatangani Kapolres Sampang AKBP Hartono itu kini tengah menjadi perbincangan hangat. Meski belum ada pernyataan resmi dari pimpinan terkait polemik yang berkembang, isu seputar “main media” dinilai berpotensi merusak soliditas internal.
Sementara itu, Kasi Propam Polres Sampang AKP Darussalam belum memberikan keterangan terkait hasil penyelidikan dugaan pelanggaran yang menyeret nama Hermanto. Terpisah, Plh Kasi Humas Polres Sampang AKP Puji Waluyo menyebut pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Propam.
“Mohon waktu, saya akan klarifikasi ke Kasi Propam terlebih dahulu,” ujarnya singkat.
Polemik ini menegaskan pentingnya kehati-hatian perwira Polri dalam menyikapi dinamika internal, terutama di era keterbukaan informasi publik. Setiap langkah, termasuk klarifikasi pribadi, kini bisa menjadi sorotan publik yang berdampak lebih luas dari sekadar mutasi jabatan. (Red)
