Sampang.SIGAP88.NET – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar di Kabupaten Sampang kembali memicu kemarahan publik. Yayasan Darun Najah Jrengik dituding melakukan “ropel menu” dan penyajian makanan di bawah standar gizi, memicu dugaan kuat praktik pengurangan jatah siswa untuk keuntungan pihak tertentu.
Bukti dokumentasi dan kesaksian orang tua menyebut menu Jumat (31/10/2025) yang dikirim berisi:
2 potong ayam goreng tepung mini
3–4 butir anggur
Hanya 2 irisan timun
Roti burger kemasan tanpa isian protein layak
Minuman sari kacang hijau
Lebih parah lagi, menu Sabtu yang wajib berbeda justru digabung dan dikirim sekaligus pada Jumat, hanya berupa:
Snack gandum
Roti kemasan
Susu UHT ukuran kecil
Aktivis sosial menyebut kejadian ini sebagai pelanggaran aturan distribusi sekaligus indikasi pemangkasan anggaran makanan siswa.
“Ini pelanggaran serius. Ada ropel menu, gizi minim. Anak-anak dipaksa makan snack dan roti. Jika Satgas MBG diam, kami laporkan ke BGN pusat,” tegas Arif, perwakilan Gabungan Aktivis Sosial Indonesia (GASI), Jumat malam.
GASI menegaskan menu tersebut tidak memenuhi juknis MBG, yang mewajibkan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, buah, dan minuman sehat. Faktanya, sayur hanya dua irisan timun dan protein hewani nyaris simbolis.
“Anggaran besar, tapi gizi tipis. Ini indikasi kuat pengurangan hak siswa,” tambah Arif.
Sorotan kini mengarah ke Ketua Satgas MBG Sampang, Wakil Bupati Achmad Mahfud, yang dinilai wajib turun tangan.
“Kami mendesak Wabup Achmad Mahfud bertindak cepat. Jangan biarkan ini jadi budaya,” ujar Arif.
GASI memastikan akan mendorong kasus ini ke:
- Badan Gizi Nasional (BGN) Pusat
- Aparat penegak hukum bila terbukti ada kerugian negara
Aktivis menegaskan, jika MBG program nasional untuk menekan stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan saja dipermainkan, maka masa depan generasi bangsa dipertaruhkan.
GASI memberi tenggat awal pekan depan untuk langkah resmi pemerintah. Jika tak ada tindakan, surat laporan akan dilayangkan dan posko aduan wali murid siap menerima laporan kasus serupa.
(Har)
