Diduga Tebang Pilih, Oknum Staf Humas Larang Wartawan Lakukan Peliputan Saat Peringatan HUT Ke-39 Perumdam Lawu Tirta Magetan

Magetan|| Net88|| Peran pers sebagai penyambung komunikasi yang positif antara pemerintah dan masyarakat di era digitalisasi sangat penting. Termasuk dalam membantu menyampaikan informasi kebijakan dan program-program pembangunan. Untuk itu diperlukan sinergitas dan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan para awak media.

Namun dalam hal ini sikap tidak terpuji ditunjukkan oleh oknum staf Humas Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Lawu Tirta Magetan terhadap sejumlah wartawan media online yang hendak melakukan peliputan HUT Perumdam Lawu Tirta Magetan ke-39. Selasa pagi, (10/05/2022).

Sikap arogan tersebut ditunjukkannya melalui Satpol-PP Magetan pada sejumlah wartawan dengan alasan yang dinilai tidak masuk akal bahkan terkesan mengada-ada.

Kejadian perbuatan tidak menyenangkan bermula saat sejumlah wartawan hendak menuju tempat peliputan giat Peringatan HUT Perumdam Lawu Tirta Magetan, namun sejumlah oknum Satpol PP dan Staf Perumdam melarang dengan dalih tempat tidak mencukupi, dan mengganggu kesakralan acara. Padahal jelas bahwa lokasi kegiatan berada di halaman Perumdam yang cukup luas dan terbuka, jadi alasan tersebut dinilai tidak masuk akal.

Saat ditemui dilokasi, salah satu Wartawan Media Online Agus Suyanto mengatakan bahwa perlakuan dari sejumlah oknum tersebut sudah melukai hati para wartawan yang notabennya pencari berita. Bahkan hal itu dinilai telah melanggar undang-undang Pers Nomer 40 tahun 1999.

“Sikap yang ditunjukkan oknum staf Perumdam dan Satpol-PP Magetan ini melukai hati kami para wartawan sebagai pencari berita, bahkan ini sudah mengarah pada pelanggaran Undang-undang Pers Nomer 40 Tahun 1999,” terangnya.

Ia sangat menyayangkan adanya sikap arogan dan diskriminatif yang ditunjukkan oleh Staf Perumdam dan oknum Satpol-PP tersebut, yang seharusnya dapat memberikan pelayanan dengan ramah serta senantiasa harus menjaga sinergitas dengan para wartawan dan tidak tebang pilih.

“Sangat saya sayangkan, yang notabennya Staf Pemerintahan dan penegak Perda tapi bertindak arogan dan tidak sepantasnya, seperti tidak tau aturan saja,” imbuhnya.

Saat dimintai konfirmasi terkait permasalahan tersebut Suji Direktur Umum Perumdam Lawu Tirta Magetan mengatakan bahwa kejadian tersebut dipicu karena adanya unsur kesalah pahaman dan miss komunikasi saja. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah sepakat bahwa gambar berupa video visual dan foto dapat diminta pada salah satu wartawan media televisi dan media cetak yang telah melakukan peliputan dilokasi.

“Kita perbolehkan salah satu wartawan media televisi itu meliput karena dia butuh gambar video visual jadi harus menshot secara langsung,” jelasnya.

Disinggung terkait adanya tebang pilih terhadap media massa yang melakukan peliputan HUT Perumdam Lawu Tirta ke-39, Suji mengaku bahwa itu tidak benar, karena sebelumnya ia mengaku sudah ada kesepakatan dengan rekan-rekan media lain perihal teknis peliputan.

“Sebelum njenengan datang tadi kami sudah sepakat bahwa foto dapat diminta pada wartawan media televisi atau media cetak yang melakukan liputan tadi,” pungkasnya.

Dengan adanya pernyataan tersebut telah membuktikan bahwa dalam momentum peringatan HUT Perumdam Lawu Tirta Magetan yang ke-39 tersebut dinilai ada indikasi adanya tebang pilih pada sejumlah media yang ditunjuk untuk meliput kegiatan.

Sehingga hal itu menimbulkan polemik dan kegaduhan yang menyebabkan adanya ketidakpercayaan dan rasa kecewa pada Perumdam lawu Tirta Magetan yang notabennya merupakan perusahaan milik daerah, yang seharusnya dapat menjalin kerjasama yang baik dengan Wartawan.

Ditemui ditempat terpisah Direktur utama Perumdam Lawu Tirta Magetan Choirul Anam memohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan terhadap rekan-rekan wartawan. Kemungkinan hal tersebut dipicu karena kurangnya komunikasi antara Staf Humas Lawu Tirta dengan para awak media. Sehingga pihaknya memohon maaf atas nama pribadi dan atas nama Perusahan, dan diharapkan kedepan kejadian tersebut tidak akan terulang kembali, sehingga sinergitas dengan para awak media dapat kembali terjalin dengan baik.

“Saya atas nama pribadi maupun perusahaan memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam pelayanan kami kurang berkenan, permasalahan tadi mungkin karena ada miss komunikasi saja dengan staf kami,” ungkapnya.

“Semoga kedepan kejadian seperti ini tidak terulang kembali, sehingga hubungan baik antara kita dapat kembali berjalan harmonis dan sinergi,” tandasnya. (Vha)

vvvv