Pamekasan, NET88.CO
Persatuan sepak bola amputasi (Persam) Madura terus melakukan latihan secara mandiri untuk mengikuti ajang pertandingan memperebutkan Tropi Menpora.
Ajang pertandingan tersebut yang akan digelar di Jakarta pada 25 hingga 28 November 2022.
Tampak para Persam melakukan latihan secara mandiri dan tidak ada perhatian khusus dari pihak pemerintah setempat
Sebagaimana yang tertuang dalam UU No 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, bahwa Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Akan tetapi hingga saat ini dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan diduga masih tetap mendiskriminasi dengan bermodalkan janji untuk memenuhi kebutuhan Persam, Kamis (17/11/2022).
Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu pihak Disporapar Pamekasan sudah melakukan pemanggilan terhadap ketua dan anggota Persam. Namun saat pemanggilannya tersebut Disporapar meminta ketua Persam untuk mencatat segala kebutuhan dalam pertandingan termasuk juga lapangan. Dan sangat disayangkan, Ketua Persam Dimas mengatakan kalau sampai saat ini Disporapar tidak ada kejelasan setelah di konfirmasi kembali bahkan berdalih saat ini di kami tidak ada anggarannya.
“Dari Dispora tidak ada sama sekali, kemarin sudah mengirimkan proposal dan yang menerima sendiri itu Kadispora langsung, artinya Kepala Dinasnya atau pimpinannya yang menerima langsung dan kami percayakan semuanya, tetapi setelah ditanya ulang ternyata kata Kusairi Kadisporapar menjelaskan kalau untuk saat ini pemerintah tidak ada anggaran dana,” Ujarnya pada sejumlah media.
Tak hanya itu, Dimas menerangkan kalau proposal sudah masuk tiga bulan yang lalu, namun sampai saat ini tidak ada kabar terkait fasilitas dan peralatan dari pemerintah yang dijanjikan dulu. Hingga saat ini Persam bergerak sendiri untuk supaya tetap bisa bertanding karena dalam pertandingan di sana ada seleksi untuk seluruh negara Indonesia.
” Alasannya disuruh naruh askabnya di Kabupaten Pamekasan, dan ternyata setelah kami bicarakan dengan teman-teman ternyata pemerintah sendiri yang enggan. Kemarin sama Bupati di suruh hitung apa saja, keperluannya apa saja disuruh ajukan, akan tetapi bagaimana mungkin piala Menpora saja tidak ada respon bagaimana dengan anggaran menyangkut satu periode kedepan,” Ungkapnya.
Kami sangat berharap agar ada perhatian dari pemerintah dengan tidak membedakan dengan yang lain. Dirinya menyadari adanya kekurangan pada dirinya namun akan menunjukkan kegigihannya kendati hanya dengan keterbatasan.
” Semoga pihak pemerintah bisa mengetahui kita juga punya hak hak sedangkan atlet yang kita bina itu salah satunya sudah membawa nama Madura Pamekasan sampai ke manca negara,” Urainya.(dewa/ndri)