Bondowoso||Net88
Terkait isu kelangkaan pupuk subsidi khususnya pupuk jenis UREA di wilayah Kabupaten Bondowoso, berdasarkan Temuan Tim Monitoring LSM Jawara ke beberapa Distributor, Kios dan Petani ternyata menemukan fakta berbeda.
Wakil direktur LSM Jawara Ilham, menyampaikan kepada awak Media Net88, Kamis (16/09), “Yang dimaksud dengan kelangkaan pupuk bersubsidi dikarenakan adanya kesalahan sistem manejemen Pendistribusian yang FAIL atau Gagal,”
“Baik dari hulu sampai ke hilir serta kesalahan dari pengawasan KP3, Pendamping, distributor, kios, kelompok serta petani,”
“Kami sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat dan Media akan mengawal permasalahan carut marutnya sistim dan regulasi pendistribusian yang FAIL terkait pupuk bersubsidi di Kab. Bondowoso,” pungkasnya.
Dari hasil temuan tim monitoring Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM Jawara ) ke salah satu Kios pupuk yang berada di Desa Pakuwesi juga ke titik titik yang lain seperti Desa Petung Kecamatan Curahdami Kecamatan Pakem dan juga wilayah Kecamatan Wringin, patut di duga adanya permainan kotor dan pelanggaran terhadap Undang Undang yang dilakukan Distributor, kios, maupun kelompok petani.
“Sebagai contoh petani yang membeli pupuk diluar kawasan domisili dengan alasan stok pupuk di kios kawasan domisilinya sudah kosong, sehingga terjadilah kenaikan harga di atas HET,” tambahnya.
Dugaan adanya Oknum Ditributor yang mengintervensi kios dengan menjual pupuk bersubsidi diatas HET terhadap petani sehingga petanilah yang menjadi korban dari permainan picik para oknum Distributor dan Kios.
Hal tersebut disebabkan karena kios dalam hal ini ditawari atau di intervensi untuk menjual pupuk bersubsidi di atas HET dan harus memenuhi target
“Sudah menjadi atensi kami tim LSM Jawara yang akan melaporkan adanya temuan temuan hasil investigasi serta adanya dugaan penyimpangan baik juklak maupun juknis serta kerugian para petani yang berada di wilayah kabupaten Bondowoso Ke KP3 dan APH” imbuh Iljam.
Penulis: Zain
