NEWS  

Ketua KONI Sampang Bungkam “Puluhan Perguruan Silat Akan Demo Bentuk Protes”

SAMPANG, SIGAP88.NET– Meski berbagai turnamen telah digelar sebagai bentuk pengembangan potensi atlet, termasuk ajang IPSI Cup 2025 yang dibuka langsung oleh Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, kenyataan pahit justru harus diterima oleh para pelaku dan pecinta olahraga pencak silat.

Pasalnya, cabang olahraga pencak silat yang selama ini menjadi andalan Sampang justru tidak diberangkatkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025, tanpa alasan yang jelas dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sampang.

Kondisi tersebut memicu kekecewaan dan gejolak di kalangan pelatih, atlet, hingga puluhan perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kabupaten Sampang. Banyak pihak mempertanyakan keputusan KONI yang dinilai tidak transparan dan mengabaikan talenta lokal.

“Kami sangat kecewa. Tidak ada penjelasan resmi dari KONI kenapa pencak silat tidak diberangkatkan. Padahal kami sudah berusaha komunikasi, bahkan beberapa kali datang langsung ke kantor KONI, namun Ketua KONI Sampang, Pak Wasik, jarang ada di tempat dan tidak merespons panggilan,” tegas salah satu pengurus IPSI Kabupaten Sampang.

Hingga berita ini diterbitkan, Ketua KONI Kabupaten Sampang, Wasik, belum memberikan keterangan apa pun terkait absennya cabor silat di Porprov Jatim 2025. Upaya konfirmasi yang dilakukan media juga tidak direspons.

Situasi makin memanas setelah beredar informasi bahwa puluhan perguruan silat di Sampang tengah merancang aksi unjuk rasa ke Kantor KONI Sampang dalam waktu dekat. Aksi ini disebut sebagai bentuk kekecewaan mendalam atas sikap diam KONI.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum IPSI Kabupaten Sampang, H. Monadi, saat dihubungi terkait rencana aksi demo, hanya menjawab singkat,

“Saya sedang menghadiri undangan IPSI se-Jatim di luar kota. Nanti akan kami sikapi setelah itu,” ujarnya.

Di sisi lain, sorotan publik juga mengarah pada transparansi penggunaan dana hibah KONI Kabupaten Sampang yang mencapai Rp1,7 miliar. Publik mempertanyakan ke mana dana tersebut diarahkan, mengingat tidak semua cabang olahraga mendapat dukungan yang layak untuk Porprov Jatim tahun ini.

Ketertutupan informasi, ketidakhadiran pencak silat di Porprov, hingga tidak adanya klarifikasi resmi dari KONI Sampang, membuat polemik ini semakin membesar dan berpotensi mengganggu stabilitas dunia olahraga di Kabupaten Sampang.

(Har)