Sampang, NET88.CO – Mengaku Profesional dan Kekeh merasa benar, itulah pernyataan dr Agus Akhmadi Direktur Rumah Sakit dr Mohammad Zyn (RSMZ) Sampang Madura JawaTimur terkait keluhan Warga sekitar yang merasa terganggu akibat dampak lingkungan dari pembakaran limbah medis melalui Incinerator
Saat di konfirmasi terkait hasil dari Pemanggilan oleh Dinas Kesehatan dan KB, dengan penuh Percaya Diri (PD) mantan Direktur Rumah Sakit PHC Surabaya sabtu 24/6 itu menyatakan pihaknya sudah bekerja secara profesional mulai dari Ijin lengkap termasuk Uji Emisi dan Udara Ambiyennya bahkan terakhir untuk Uji Emisi serta Ambiyen pada 14 juni 2023
Ketika dipertegas kembali tentang sikap yang dilakukan terkait keluhan Warga terdampak dan hasil pemanggilan oleh Dinkes dan KB, Ia menjawab ditanyakan langsung ke Dinkes dan KB
“Kalau hasil pemanggilan tanyakan langsung ke Dinkes dan KB,” ujarnya
Masih menurut dr Agus Akhmadi M.Kes, pihaknya bekerja secara profesional dengan mentaati semua aturan
Lebih lanjut Ia menyatakan kalau menyangkut asap, memang ujung cerobongnya terbuka dan tinggi cerobong sudah sesuai dengan aturannya
Namun saat disinggung tentang adanya dampak yang dirasakan oleh Warga yang perlu juga dipertimbangkan serta tidak bisa seenaknya sendiri, dengan nada basa basi Ia kembali menyatakan “Mohon maaf kalau kami seenaknya sendiri kami tidak bekerja secara profesional dan kami tidak mentaati aturan yang ditetapkan”
Tentang keluhan Warga terdampak Faisol Anshori Kepala DLH Perkim jumat 23/6 mengaku sudah turun ke lokasi kamis 22/6
“Berdasarkan Tim yang turun dan setelah berkoordinasi dengan pihak RSMZ Incinerator untuk sementara tidak dioperasikan menunggu hasil Uji Analisa Udara yang dilakukan pihak ke tiga atau Lab yang ditunjuk,” tutur Faisol Anshori
Pernyataan Faisol Anshori ini seolah kontradiktif dari yang dikemukakan dr Agus Akhmadi M.Kes yang dengan PD nya menyatakan Uji Emisi dan Ambiyen baru dilakukan pada 14 juni 2023 lalu
Terkait pernyataan Direktur RSMZ H Moh Tohir Ketua LSM Laskar Merah Putih (LMP) mengungkapkan kekecewaannya
“Saya yang merasakan pertama kali saat berada di rumah Warga jalan Imam Ghazali gg III, waktu itu proses pembakaran limbah medis sedang berlangsung,” ungkapnya
Masih menurut H Moh Tohir, jika Direktur RSMZ tidak merasa bersalah dan menganggap keluhan Warga sekitar mengada ngada, maka pihaknya bersama Warga siap bersaksi dan memberikan keterangan bahkan akan menggalang Warga terdampak bersama sama ngeluruk ke RSMZ untuk memberikan kesaksian
Ia menilai tidak sepantasnya sosok Direktur yang selama ini mengklaim “Profesional” dan sukses membiarkan dampak itu meresahkan Warga masyarakat
Sementara Bambang G Aktivis Solidaritas Muda Anti Korupsi (SOMASI) Sampang mengungkapkan ukuran “Profesional” itu bukan hanya berdasar kepada mentaati aturan saja, tetapi juga hasil dari proses dan sikap menghargai pihak lain jikalau proses yang dilakukan menimbulkan dampak
“Maklum lah Direktur satu ini dari awal selalu mendapat respon positif dan akselerasinya diakui cukup bagus, namun seolah lupa bahwa memanage Organisasi itu tidak hanya memiliki kemampuan dan kecerdasan maupun akselerasi,” tandas Bambang G
Ia mengingatkan Direktur RSMZ agar jangan bermain main dan memancing pintu konflik dengan Warga sekitar yang terdampak
Kekecewaan juga diungkap Jazuli Warga jalan Imam Ghazali gg III Kelurahan Gunung Sekar sabtu (24/06/2023).
Menurutnya pernyataan Direktur RSMZ telah menyakiti perasaan Warga sekitar yang selama ini menahan dampak lingkungan dari proses pembakaran Limbah
Ia menilai walaupun cerdas tapi Direktur RSMZ tidak konsisten dalam bersikap
Dijelaskan waktu terjadi keluhan yang pertama atas proses pembakaran sebelumnya walaupun saat itu sedang tidak beroperasi, Direktur RSMZ mengaku memang ada kerusakan peralatan sehingga dihentikan sementara dan melakukan perbaikan dengan mendatangkan Vendor
Bahkan langsung ditindak lanjuti dengan menurunkan Tim Kesling ke Ketua RT 02/RW 01 Kelurahan Gunung Sekar
“Lha sekarag kok malah bicara “Profesional”, ngurus Limbah saja tidak becus,” katanya dengan nada emosi
Ia berharap ada tindakan konkrit dari Pemangku Kebijakan serta Pengawas dari unsur Dinkes agar Direktur RSMZ tidak semena mena dan mengabaikan dampak yang dirasakan Warga
Ditambahkan, yang dirasakan saat proses pembakaran bau seperti pembakaran Ban/karet dan lama kelamaan tercium bau amis
Sayangnya dr M Najich A Kepala Dinkes dan KB masih belum merespon hasil pemanggilan terhadap Direktur RSMZ.(fit)